26.3 C
Bengkulu
Senin, 5 Mei, 2025
More

    Tiru KDM, Gubernur Helmi Hasan Dinilai Kurang Jati Diri?

    Aktivis Bengkulu, Aan Ade Putra./Ricky Santoso

    BENGKULU – Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan dinilai kurang jati diri. Ini disebabkan lantaran kerap meniru gaya kepemimpinan Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi atau kerap disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM).

    Hal ini diutarakan seorang aktivis Bengkulu, Aan Ade Putra kepada Analisjurnal.com, pada Minggu 4 Mei 2025.

    Menurut pemuda asal Kabupaten Lebong ini, beberapa kebijakan KDM itu ditiru Gubernur Helmi Hasan, seperti larangan perpisahan dan wisuda sekolah, penggemblengan militer bagi siswa “nakal”.

    Terbaru larangan membawa kendaraan pribadi ke sekolah, serta respons cepat terhadap keluhan warga melalui media sosial.

    Selain itu ada pula yang menarik, yakni banyaknya warganet menjuluki Helmi Hasan sebagai “Gubernur TikTok”.

    Mengapa kita bilang jangan tiru-tiru, karena KDM itu sudah matang, dan KDM sudah memahami situasi Jabar. Seharusnya Bengkulu ini harus memberi kebijakan sesuai dengan penataan dilapangan, jangan hasil TikTok langsung memberikan kebijakan,” kata Aan.

    Menurut Aan, Helmi Hasan beda dengan KDM yang turun langsung kelapangan. Jadi, kata Aan, maksudnya Helmi Hasan itu seharusnya turun dulu kelapangan melihat situasi daerah baru memberikan kebijakan.

    Kemudian, lanjut Aan, KDM kan sudah paham arah bagaimana arah Jabar kemana dia mau membawanya. Itulah timbulnya gagasan dan kebijakan, demikian Helmi Hasan ini ingin meniru itu.

    Jika ingin viral itu harus ada attitude cara pandang,” cetusnya.

    Meniru yang baik itu harus dan hukumnya wajib, tambah Aan, namun Helmi Hasan itu seharusnya jangan hanya meniru tapi lihat juga bagaimana penataan kebijakan.

    Contohnya kebijakan yang diambil seperti pengerukan pulau Baai, akhirnyakan ekonomi Enggano kan terancam seperti hasil perkebunan pisang tidak bisa keluar.

    Inikan suatu dampak. Kita tidak menyalahkan namun lihat dulu kondisi daerah,” jelasnya.

    Jadi, masih Aan, kasarnya pencitraan ya begitu. Kalau ide KDM itu bukannya pencitraan memang semua dikerjakannya.

    Coba tatah dulu dengan baik. Ini melihat KDM membuat kebijakan seperti itu juga diterapkan di Bengkulu, kan terkesan Helmi Hasan hilang jati diri,” tukasnya.

    Menanggapi tudingan itu, Helmi tidak membantah. Bahkan, secara gamblang, ia mengaku akan mengikuti dan menerapkan beberapa kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedy Mulyadi.

    Satu hal yang baik, kenapa tidak kita duplikasi. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, itu gubernur inovatif, banyak gagasan-gagasannya yang positif,” ujar Helmi, dilansir dari Tribunnews.com.

    Kata Helmi, salah satu kebijakan yang sedang dikaji untuk diterapkan di Bengkulu adalah larangan siswa membawa motor ke sekolah.

    Menurut Helmi, ide itu tak hanya bernilai edukatif tetapi juga menyangkut keselamatan.

    Di Bengkulu, kebijakan itu sedang dikaji untuk diterapkan,” ungkapnya.

    Helmi menjelaskan, gagasan itu muncul setelah kejadian tragis yang menimpa dua siswi.

    Ada dua siswi ke sekolah mengendarai motor tersenggol truk angkutan batubara, keduanya meninggal dunia,” jelasnya.

    Menurutnya, banyak siswa di Bengkulu yang berkendara tanpa SIM dan tidak mengenakan helm. Hal itu tentu membahayakan.

    Banyak sekali manfaatnya ketika anak sekolah jalan kaki, maka ia akan bangun lebih pagi, jauh lebih sehat, dan ada kebersamaan. Tidak ada jarak antara si miskin dan si kaya. Kita akan terapkan di Bengkulu,” demikian Helmi.

    Berita terbaru
    - Iklan -spot_img
    Related news

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini