BENGKULU UTARA – Hanya butuh waktu 13 jam saja, tim Opsnal Polres Bengkulu Utara bersama personel Polsek Ketahun, berhasil membekuk Ra (49) warga Desa Tanjung Muara Kecamatan Pinang Raya, pelaku pembunuhan Shazli (34) warga Desa Kinal Jaya Kecamatan Napal Putih, Jum’at (1/7) sekitar pukul 11.00 WIB.
Informasi dihimpun Analisjurnal.com, pelaku penusukan korban hingga tewas bersimpah darah yang sempat melarikan diri itu, diringkus polisi di wilayah Simpang Batu Desa Sebayur Kecamatan Pinang Raya, pada Jum’at malam, sekitar pukul 23.00 WIB.
Kapolsek Ketahun, Iptu, Dilia Pria Firmawan, S.TK melalui Kanit Reskrim Polsek Ketahun, AIPDA Daud Marhisar Somanjuntak ketika dikonfirmasi membenarkan penangkapan terhadap pelaku pembunuhan itu.
“Sudah, pelaku sudah diamankan tadi malam sekitar pukul 23.00 WIB, diwilayah Simpang Batu Desa Sebayur,” kata Kanit, saat dijumpai di Mapolsek Ketahun, Sabtu (2/7) siang.
Ia mengaku, untuk pelaku setelah dilakukan penangkapan itu, langsung diserahkan ke Mapolres BU, beserta pelimpahan berkas perkara untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.
“Selain pelaku kita juga mengamankan barang bukti berupa senjata tajam (Sajam) dan pakaian yang digunakan pelaku saat melakukan penusukan,” singkat Kanit.
Untuk diketahui, tragedi pembunuhan berdarah ini bermula saat korban mengendarai mobil ke arah jalan Tran Lapindo Desa Muara Santan Kecamatan Napal Putih, bersama saudara Rido dan Arkan. Kemudian dari arah belakang datanglah pelaku yang mengendarai sepeda motor dan hendak mendahului korban. Namun pada saat itu korban melindasi genangan air pada jalan tanah langsung mengenai pelaku dan sepeda motornya. Lalu pelaku meminta korban berhenti dan meminta korban untuk membersihkan motor miliknya.
Kemudian, korban turun dari mobil dan meminta maaf kepada pelaku. Seketika pelaku langsung melakukan pemukulan ke bagian mulut korban. Sehingga korban jatuh ke tanah dan pelaku mencabut senjata tajam miliknya yang berada di pinggang, lalu ditusukkan kepada korban pada bagian pinggang sebelah kiri, selanjutnya pelaku kabur meninggalkan korban yang bersimpah darah. (Oce)
