26.6 C
Bengkulu
Sabtu, 10 Mei, 2025
More

    Padi Jadi Jagung

    Bengkulu Utara – Ardi (39) warga Desa Tanjung Agung Kecamatan Tanjung Agung Palik Kabupaten Bengkulu Utara ini dulunya merupakan petani padi namun sekarang beliau memutuskan pindah haluan menanam jagung. Hal ini di dasari kekecewaan pasca gagal panen padi miliknya di awal tahun 2020 silam.

    Saat di bincangi wartawan, senin (21/03/2022) di kebun jangung miliknya, Ardi mengutarakan beberapa alasan yang membuatnya mulai melirik berkebun jagung.

    “Setelah saya pelajari hama yang menyerang jagung tidak sebuas hama yang menyerang padi, jadi kemungkinan untuk gagal panen akibat hama sangatlah kecil. Tentu ini jadi faktor utama untuk mulai menanam jagung,” ungkap Ardi.

    Ardi juga menambahkan waktu yang di butuhkan cukup singkat sekitar 100 hari. Berbeda dengan padi yang membutuhkan waktu sekitar 150 hari, sementara itu biaya yang di keluarkan dari awal tanam jagung sampai panen juga lebih sedikit di banding menanam padi. Hal ini juga menjadi perhatian untuk memilih berkebun jagung.

    “Untuk pasar kita masih melayani penjualan dari daerah sekitar. Karena produksi kita masih minim, sempat di hubungi toke dari Lampung tapi permintaannya cukup tinggi sehingga belum bisa saya penuhi. Untuk harga jagung basah Rp 3 ribu, jagung kering Rp 5 ribu perkilo, itu untuk pembelian di lokasi kebun kita” jelas Ardi kepada awak media.

    Tak hanya buah, batang dan daun jagung juga bisa di jadikan “cuan” oleh petani karena kadar protein yang terkandung di dalamnya cukup tinggi, sehingga sangat layak untuk di jadikan pakan ternak. (egp)

    Berita terbaru
    - Iklan -spot_img
    Related news

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini