Ancam Kesehatan, Warga Keluhkan Aroma Limbah Pabrik PT BBS./Ricky Santoso
BENGKULU UTARA – Kesehatan warga desa penyangga di lingkungan PT Berkat Bumi Sawit (BBS), kini terancam. Khususnya bagi warga desa di Kecamatan Padang Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu.
Ini akibat aroma tak sedap yang menyengat diduga berasal dari pabrik pengelolaan kelapa sawit milik PT BBS yang beroperasi di kawasan Desa Sidomukti.
Informasi diperoleh wartawan, aroma tak sedap yang berakibat fatal bagi masyarakat sekitar ini, mulai tercium sejak dua pekan atau dua minggu terakhir, hingga menimbulkan keluhan dari warga sekitar.
Selain aroma limbah yang sangat menyengat. Warga pun menyoroti asap dari cerobong pengelolaan buah tandan segar (TBS) dari pabrik tersebut. Pasalnya, asap kotor berwarna hitam pekat tersebut dianggap menjadi populasi udara yang dapat menggangu kesehatan.
“Bau paling menyengat dirasakan pada pagi dan malam hari, terutama saat turun hujan,” keluh warga yang namanya enggan disebutkan, Rabu, 2 Mei 2025.
Ia mengaku, jika aroma limbah pabrik itu sangat mengganggu. Akibatnya banyak warga yang terpaksa memakai masker untuk menghindari aroma tak sedap itu.
“Sejak aroma tak sedap itu tercium, beberapa warga mengalami mual dan muntah-muntah,” cetusnya.
Atas ketidaknyamanan warga akibat aroma tak sedap diduga dari pabrik PT BBS itu, diharapkan pihak perusahaan segera mengambil langkah konkret dalam pengelolaan limbah agar tidak mencemari lingkungan.
Tak hanya itu, pemerintah daerah juga diminta tanggap dan turun langsung menindaklanjuti keluhan masyarakat tersebut.
“Kami ingin tahu apakah limbah itu berbahaya atau tidak bagi kesehatan masyarakat. Pemerintah harus bertindak sebelum dampaknya semakin luas,” tandasnya.
Hingga berita ini diekspos, wartawan masih berupaya meminta hak jawab klarifikasi dari management PT BBS terkait aroma tak sedap dari limbah pengelolaan TBS yang menjadi keluhan warga.