LEBONG – Kelangkaan minyak goreng (migor) curah hingga kemasan khususnya di Kabupaten Lebong, memantik reaksi sejumlah pihak. Masyarakat diimbau untuk tidak menjadi pembeli fanatik, guna mensiasati kelangkaan ini. Seperti ditegaskan Ketua DPRD Kabupaten Lebong, Carles Ronsen.
“Jadilah pembeli bijak. Belilah sesuai kebutuhan,” pintanya.
Ia menyebut, kelangkaan minyak goreng ini memang terjadi hampir di setiap wilayah. Hanya saja, untuk mengatasi kelangkaan memang diperlukan peran serta masyarakat. Dalam hal ini, masyarakat tidak membeli dengan berlebihan.
“Kami pun terus memantau pasokan minyak goreng yang masuk di daerah. Mindset kelangkaan ini harus disiasati oleh kita semua. Maka dari itu, spekulasi yang baik yakni menjadi pembeli yang bijak,” ujarnya.
Kepada produsen, Politisi yang memiliki kans kuat di daerah itu turut memberi saran. Ia meminta kepada penjual baik di level pedagang kecil hingga ritel jumlah besar untuk tidak menjadi spekulan.
“Jangan memanfaatkan kelangkaan ini, untuk meraup keuntungan diluar batas. Kasihan masyarakat kecil. Jadilah penjual yang barokah. Walaupun untung kecil, tapi berkah,” harapnya.
Ia menambahkan, pemerintah khususnya Pemkab Lebong dan legislatif terus menjadi cara untuk mengatasi kelangkaan ini.
“Penyediaan subsidi oleh pemerintah, merupakan wujud kepedulian dan pengetasan atas kelangkaan minyak goreng dipasaran,” demikian Carles. (Oce)