LEBONG – Akses jalan Tanjung Agung – Danau Liang, menjadi atensi pihak DPRD Lebong. Di tubuh APBD, Tahun Anggaran (TA) 2023 diharapkan masuk dalam skala prioritas. Ini ditegaskan anggota Komisi II DPRD Lebong, Pip Haryono saat mengikuti agenda Reses masa sidang I.
“Permintaan itu berlandaskan aspirasi masyarakat. Tentu akan kita bedah dalam pembahasan di level daerah nanti,” ungkapnya.
Pip tak menampik, persoalan infrastruktur khususnya jalan poros link dua desa itu telah lama menjadi lokus pembahasan. Bahkan dalam setiap agenda hearing bersama eksekutif daerah, akses jalan itu masuk dalam catatan prioritas DPRD di daerah. Hanya saja, pihaknya juga menyayangkan belum adanya eksekusi pembangunan sebagaimana yang telah diharapkan masyarakat.
“Kita upayakan masuk dalam Rancangan Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) di tahun depan. Tentu atensi ini harus diperjuangkan bersama anggota komisi terkait lainnya,” ujarnya.
Disisi lain, sambung dia, program tanam serentak MT I dan MT II juga akan dievaluasi. Sebagaimana diusulkan oleh masyarakat, regulasi soal tujuan swasembada pangan itu dapat segera ditetapkan.
“Aturan soal masa tanam sesuai program pemerintah daerah, juga menjadi pokok pembahasan. Disisi lain, sector pariwisata juga akan kita bahas dan kita perjuangkan. Agar nantinya semua usulan dari masyarakat dapat diakomodir,” jelasnya.
Kepala Desa (Kades) Danau Liang, Endang Karyawan turut mengamini soal ketidakpastian kelanjutan usulan, pembangunan akses jalan link 2 desa itu. Ia pun terpantik kekecewaan, mengingat saat awal dibuka pembangunan, tak sedikit perkebunan warga terkena imbas.
“Selain jalan penghubung dua desa itu, kami pun berharap persoalan jaringan telekomunikasi juga dapat ditindaklanjuti. Karena desa ini sangat sulit mendapatkan sinyal seluler. Kesan keterisoliran sangat ketara, jika komunikasi via seluler sangat sulit. Ditambah akses jalan yang belum tersentuh pembangunan,” tandasnya. (Oce)
