BENGKULU. ANALIS JURNAL – Para peternak sapi di Desa Anyar Kecamatan Bengkulu Tengah, Rabu (9/2) didatangi tim Dinas Peternakan dan Kesehatan (Dispertan) Provinsi Bengkulu. Kedatangan mereka guna menindaklanjuti laporan temuan sapi yang sakit dan mati di pertengahan bulan Januari lalu. Dari pemeriksaan, ditemukan adanya peningkatan suhu pada sapi yaitu 39,9 – 40,8 dengan keadaan hilangnya nafsu makan dan ambruk.
Pantauan Analis Jurnal, tim Dispertan Keswan Provinsi Bengkulu melakukan pengambilan sampel darah dengan tabung EDTA terhadap 3 ekor sapi. Pihak Keswan juga melakukan penyuntikan terhadap sapi ternak ini, yaitu suntik vitamin dan suntik penurun panas.
“data sampel darah yang di ambil untuk di uji ke Balai Veteriner (BVET) Lampung, setelah di lakukan pengiriman ke laboratorium di Lampung nanti kita akan tau jenis virus apa yang menyerang hewan ternak sapi ini,” kata petugas Keswan, drh. Kusnadi
Selain terjadi di wilayah Bengkulu Tengah, kasus kematian sapi secara misterius juga dialami para peternak sapi di Kabupaten Bengkulu Utara.
Dedi Dulun (41) salah satunya. Peternak di Desa Taba Batu Kecamatan Lais Kabupaten Bengkulu Utara menyampaikan bahwa sekarang ia sedang melakukan penyuntikan mandiri terhadap sapi ternak miliknya. Hal ini di karenakan ada 1 ekor sapi miliknya yang mati di kandang. Dua ekor di potong paksa dan 6 ekor lainnya sakit.
” Sekarang kita sedang melakukan penyuntikan pada sapi ternak kita,, ini untuk mencegah hal yang lebih buruk lagi terjadi pada hewan ternak kita” pungkasnya.(egp)