ANALIS JURNAL – MS, oknum Kepala Desa Daneu menghilang. Pascadidera dugaan skandal perselingkuhan, dibuktikan foto intim bersama wanita lain. MS jarang terlihat di kantor desa. Bahkan, beberapa hari terakhir, aktifitas kantor desa terlihat renggang.
Ketua Badan Musyawarah Adat (BMA) Lebong, Nedi Aryanto Jalal konsisten terhadap kasus yang mendera MS tersebut. Pascamencuat ke publik, ia turut berupaya guna mengklarifikasi langsung ke bersangkutan. Hanya saja, hingga hari ini (kemarin, red) MS masih belum dapat ditemui.
“Perlu ada kejelasan soal beredarnya foto intim itu. Makanya saya ingin klarifikasikan langsung ke MS. Namun baik disambangi langsung ke kantor maupun via seluler, MS malah terkesan menghilang,” ungkapnya.
Disector adat, MS tentu sudah mencoreng norma adat. Seyogyanya, sambung dia, pucuk pimpinan di daerah dalam hal ini Bupati Kopli Ansori segera bersikap.
“Marwah lembaga desa Dipertaruhkan atas ulah MS itu. Perlu adanya sikap tegas. Apalagi MS sudah mengakui, foto intim bersama wanita lain itu memang dirinya. Sejatinya pak Bupati menyikapi permasalahan ini,” pintanya.
Terpisah, Kepala DPMD-Sos Lebong, Hartoni, SP, MM melalui Kabid PMD, Herru Dana Putra, ST, M.AK menanti pengaduan dari intern desa. Dalam hal ini lembaga BPD.
“Kalau ada pengaduan, pasti akan kami tindaklanjuti,” ujarnya.
Sementara itu, tokoh pemuda Kabupaten Lebong, Reko Hernando, SH berpendapat serupa. Ia menilai, permasalahan MS yang dinilai telah menciderai marwah lembaga desa khususnya daerah harus ditindaklanjuti sesuai aturan yang berlaku.
“Larangan skandal perselingkuhan ini menjadi cacatan penting bagi pejabat, tak terkecuali kepala desa. Ada kosekwensi yang harus dijalankan, kalau permasalahan ini malah dilakukan secara sadar,” tandasnya. (Jho)