AnalisJurnal.-PT Pertamina (Persero) menjelaskan alasan pihaknya kembali menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi jenis Pertamina Dex, Dexlite dan Pertamax Turbo. Pertamina meyakini kenaikan harga BBM nonsubsidi tersebut tidak akan berdampak serius pada daya beli masyarakat. Alasannya, ketiga jenis BBM nonsubsidi itu hanya menyasar pada 5 persen pelanggan Pertamina secara nasional. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menerangkan kenaikan harga sebagian produk komersial itu disebabkan karena harga rata-rata minyak mentah Indonesia atau Indonesia crude price (ICP) yang masih tertahan tinggi hingga pertengahan tahun ini. Berdasarkan catatan Pertamina, harga rata-rata ICP per Juli 2022 berada di kisaran US$106,73 per barel atau masih lebih tinggi 24 persen dari posisi Januari 2022.
“Harga ICP ini memang sangat fluktuatif namun harganya masih cukup tinggi,” kata Irto saat dihubungi, Rabu (3/8/2022). Kendati demikian, Irto memastikan, 95 persen dari porsi BBM nasional seperti Pertamax, Pertalite dan Solar tidak ikut mengalami penyesuaian harga. Malahan, dia menambahkan, harga BBM komersial jenis Pertamina Dex, Dexlite dan Pertamax Turbo masih relatif kompetitif setelah dilakukan penyesuaian harga pada awal bulan ini.
“ICP Juli masih tinggi, dan harga BBM nonsubsidi Pertamina masih jauh dari harga keekonomian,” ujarnya.(aje)