27.1 C
Bengkulu
Selasa, 8 Juli, 2025
More

    Jejak Sang Jagal, 6 Kali Tebas Leher

    TRAGEDI berdarah, masih menghantui warga Desa Tik Kuto, Kecamatan Rimbo Pegadang Kabupaten Lebong. Hermansyah (56) merenggang nyawa secara mengenaskan, di tangan sang jagal OK (21). Kepala pria paruh baya itu terpisah dari badan. Sang jagal kini pun, menyesali perbuatannya. Ingin tahu seperti apa awal tragedi maut, serta siapa sosok OK sebenarnya? Simak laporan berikut :

    DIMAS Ahmad Apriyanto. analisjurnal.com-Lebong

    Setelah pada 22 April 2022 lalu, tanpa babibu langsung menghabisi nyawa sang paman dengan cara tragis. Kini, ancaman belasan tahun penjara, tengah menanti OK (nama samaran, red). Menanti kursi pesakitan, pria berprofesi sebagai petani itupun menyesali perbuatannya.

    Kepada wartawan Analisjurnal.com sembari tertunduk lesu, OK mengakui atas kehilafannya. Berawal dari Handphone, OK pun nekat menebas leher sang paman sebanyak 6 kali. Tak puas, tebasan pun berganti digorok hingga mengakibatkan leher korban terputus.

    “Sangat menyesal aku, bang,” OK berujar seraya menahan Isak tangis.

    Bak pepatah, “nasi sudah menjadi bubur”, OK harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Seraya dirundung penyesalan, OK mengakui tudingan terkait pencurian Handphone terhadap sang paman itu benar-benar salah.

    “Antara saya dengan paman, sama sekali tidak ada dendam. Kejadian itu murni spontanitas,” akunya.

    Disinggung awal kronologis berdarah terjadi? Dengan lantang, dihadapan wartawan ini, OK menceritakan awal mula kejadian itu. Dimana, cekcok mulut antara keduanya terjadi di sawah. OK menuding paman, mencuri Handphone miliknya. Namun keyakinan akan sanggahan paman, malah berbuah niat ingin menghabisi. Usai bertemu di sawah, OK mendatangi kediaman korban. Diduga sudah gelap mata, Tampa babibu, sebilah parang pun melayang tepat di leher sang paman.

    “Awalnya saya tebas, lalu saya gorok hingga putus. Yang jelas, saya mengakui atas kesalahan ini dan saya menyesalinya,” tuturnya.

    Terpisah, Kapolres Lebong, AKBP Awilzan, S.IK menerangkan, aksi keji OK nyaris menelan dua nyawa. Dimana salah satu warga, Sudi yang menyaksikan langsung kejadian itu, sempat nyaris menjadi bulan-bulanan tersangka.

    “Usai menghabisi nyawa korban, salah satu tetangganya juga nyaris mengalami hal serupa. Dia (OK, red) mengejar tetangga itu, sembari membawa sebilah parang. Beruntungnya tetangga itu, berhasil menyelamatkan diri,” kata Kapolres.

    Disinggung motif utama ? Kapolres memastikan motif pembunuhan sadis itu tidak dilandasi rasa dendam. Dimana, Kapolres mengamini permasalahan berawal dari Handphone. Usai membantai korban, ternyata tersangka baru menyadari jika handphone miliknya tertinggal di dalam lemari pakaian.

    “Meski saat ini tersangka ditetapkan tidak mengalami gangguan jiwa. Namun nanti akan tetap dilakukan tes kejiwaan terhadap tersangka,” cetusnya.

    Kapolres menambahkan, atas aksi keji itu, tersangka bakal dijerat pasal berlapis.

    “Barang bukti, sebilah parang dan pakaian korban yang masih berlumuran darah menjadi dasar kuat penetapan pasal berlapis itu. Dimana tersangka terancam dijerat Pasal 340, 338 dan 351 ayat 3 tentang penganiayaan hingga mengakibatkan korban meninggal dunia,” demikian Kapolres. (**)

    Berita terbaru
    - Iklan -spot_img
    Related news

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini