ANALIS JURNAL – Teror terhadap para kepala desa yang disinyalir dieksekusi oleh oknum yang mencatut salah satu pejabat teras di tubuh Kejari Lebong beberapa waktu lalu, masih menjadi tanda tanya publik. Selain belum adanya klarifikasi langsung oleh Camat Amen, Safliludin soal pencatutan nama pejabat Kejari Lebong. kasubsipidsus Kejari Lebong, Godang pun “tutup diri”. Terkesan menghilang, hingga kemarin (Rabu, red), Godang belum memberikan kepastian soal ketegasannya untuk melaporkan Camat Amen ke pihak berwajib.
Praktisi hukum, Hadymon Chaniago, SH, M.Hum menilai kasubsipidsus terkesan menghindar dari tanggungjawab. Pertanggungjawaban yang dimaksud terkait, statemen untuk melanjutkan perkara dugaan pencatutan nama dan instansinya oleh oknum Camat ke ranah hukum.
“Setelah berargumentasi, harus dibuktikan. Jangan membuat publik bertanya-tanya. Apalagi nama instansi yang dipertaruhkan,” cetusnya.
Ia menilai, kalau memang indikasi pencatutan itu kuat, kasubsipidsus tentu harus membuktikan spekulasi itu. Bukan terkesan menghindar, dari perkara yang menjerat namanya.
“Kalau kesannya menghindar apalagi menutup diri dari media. Nanti akan timbul persepsi atau dugaan masyarakat bahwa benar. perlu dibuktikan sesuai apa yang dilontarkan, khususnya membawa perkara itu ke ranah hukum,” ujarnya.
Terpisah, Inspektur Inspektorat daerah Lebong, Jauhari Chandra, SP, MM dikonfirmasi mengaku, secara substansi perkara dugaan “intimidasi” kepada para kepala desa oleh oknum mencatut personal di Kejaksaan dan disampaikan oleh Camat Amen, bukan ranah intansinya. Namun demikian, lanjut dia, perlu klarikasi agar isu-isu yang berkembang dapat diluruskan dan dibuktikan kebenarannya.
“Kami tak memiliki kapasitas untuk memproses informasi itu,” katanya.
Hingga berita ini dikorankan (pukul 16.00 WIB, kemarin), kasubsipidsus, Godang belum dapat diklarifikasi. Baik langsung disambangi di kantor Kejaksaaan maupun komunikasi via seluler.
“Pak Godang sudah pulang,” singkat salah satu petugas keamanan di kantor Kejari Lebong. (Jho)
