BENGKULU UTARA – Penolakan aktifitas perusahaan perkebunan kelapa sawit milik PT Agro Perak Sejahtera, oleh desa penyangga semakin tak berbendung. Setelah melayangkan somasi, agar perusahaan tersebut menghentikan aktifitas. Teranyar, massa dari desa penyangga mengagendakan bakal menggelar aksi. Rencana pergerakan aksi oleh massa, buntut dugaan permasalahan lahan HGU serta tanggungjawab sosial oleh pihak perusahaan.
Kepala Desa Pagar Ruyung Kecamatan Batiknau, Azandi Kartawinata, S.Pd, M.Pd dikonfirmasi Analisjurnal tak menampik kabar itu. Perihal somasi, pihaknya mewakili masyarakat desa penyangga telah menyampaikan secara langsung ke pihak perusahaan.
“Pergerakan ini murni keinginan masyarakat desa penyangga. Secepatnya aksi massa akan dilakukan,”. Kata Azandi.
Pihaknya telah memufakatan sejumlah atensi, dalam aksi itu nanti. Salah satunya mempertanyakan soal HGU PT Diamond Prima Cemerlang dan PT Gren Jaya Niaga. Dimana HGU perkebunan itu diklaim milik PT APS.
“Sedangkan ada tiga perusahaan yang menggarap HGU itu. Jadi tumpang tindih tanggungjawab dan pengelola HGU itu sangat ketara. Makanya akan menjadi atensi nanti,” ujarnya.
Terpisah, manajemen PT APS, Pisal dikonfrimasi mengaku telah membuka ruang kepada pihak desa untuk mediasi secara mufakat. Bahkan agar tidak diklaim pembelaan, pihaknya mengatensikan agar protes itu juga disampaikan kepada OPDA terkait.
“Aksi penjarahan yang dilakukan oknum warga, malah kita sepakati untuk diselesaikan secara kekeluargaan. Yang jelas, persoalan ini sudah sering kali muncul,” tandasnya. (Jho)
