BENGKULU UTARA – Ironis nasib para atlet cabang olahraga (Cabor) Karate di Bengkulu Utara (BU). Berhasil menyumbangkan 12 medali berupa 1 medali emas, 4 perak dan 7 perunggu dalam agenda olahraga bergensi di Kabupaten Seluma. Namun para atlet seakan terabaikan dari perhatian pemerintah daerah.
Bahkan pantauan Analisjurnal.com selama keberangkatan hingga mengikuti perlombaan, para atlet bahu-membahu mengumpulkan dana secara mandiri. Kondisi ini tentu menjadi catatan penting terhadap kondisi para atlet di daerah.
Bambang selaku pelatih cabor Karate BU tak menampik kondisi ini. Ia menyebut semua biaya untuk para atlet diperoleh dari sumbangan mereka sendiri.
“Alhamdulillah meski sekadar iuran pribadi, para atlet berhasil menyumbangkan prestasi untuk daerah,” katanya.
Asumsi ketidakperhatian Pemkab BU terhadap para atlet, menimbulkan asumsi berbagai pihak. Seperti diutarakan salah satu pemuda BU, Iskandar yang turut menyayangkan tidak adanya sikap kepedulian Pemkab BU khususnya pucuk pimpinan eksekutif daerah.
“Atlet itu aset. Sejatinya mendapatkan suport dan dukungan agar terus mengejar prestasi. Bukan malah seakan tutup mata terhadap para atlet yang berjuang demi kemajuan daerah dibidang olahraga,” cetusnya.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Bambang Pramana Budi mengklaim OPD yang ia pimpin memang tidak memiliki anggaran untuk mensuport para atlet.
“Menyangkut anggaran. Karena dinas ini tidak memiliki dana untuk memberikan sumbangsi,” tandasnya. (Jho)
