Analis Jurnal.-Tak hanya di kota-kota besar, bisnis pakaian bekas (thrift) semakin menjamur di berbagai tempat. Salah satu faktornya utamanya adalah jumlah permintaan yang semakin tinggi.
Tingginya jumlah permintaan ini diakibatkan harga pakaian thrift yang lebih miring daripada harga pasar pada umumnya. Apalagi, jika beruntung, kita bisa mendapatkan pakaian bekas dengan kualitas yang masih sangat bagus, bahkan bermerek sekalipun, dengan harga yang lebih murah.
Salah seorang yang menekuni bisnis pakaian bekas ini adalah Cherien, pemilik sebuah toko thrift bernama Whalace. Melalui siniar (podcast) CUAN – Cari Untung Bareng Teman episode “Bisnis Thriftingan Meraup Cuan”, ia membagikan tips-tips cuan dari bisnis thrifting.
Kembali ke abad 21, bisnis thrift ini semakin laku di pasaran, baik dari pelaku bisnis maupun konsumennya. Hal ini dibuktikan dengan laporan IBISWorld yang mengatakan bahwa toko thrift merupakan bagian dari industri yang bernilai 14,4 miliar dolar.model bisnis ini semakin diminati oleh para kaula muda. Sebab, dengan hanya mengeluarkan modal yang sedikit, keuntungan dari bisnis ini dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah berlimpah ruah.(*aje*)