Joko Witoyo
Vigur Joko Witoyo atau lebih akrab disapa Joko Thole, mewakili suara petani dan kaum Milenial. Tak sedikit dedikasinya untuk memperjuangkan hak-hak petani di daerah. Seperti apa sosok Joko Thole? Simak laporan berikut :
JHONY ISKANDAR – BENGKULU UTARA
Meski terlahir bukan dari kalangan pejabat elit. Kiprah Joko Witoyo cukup krusial terhadap masyarakat khususnya warga di Kecamatan Giri Mulya. Dibesarkan dari kalangan petani, Joko Witoyo sangat tahu suara hati para petani di daerah.
Belakangan, tak sedikit pergerakan dan perjuangan sosok Joko Witoyo yang membuahkan hasil. Teranyar, eks ketua BPD Giri Mulya ini secara pribadi memperjuangkan kebutuhan listrik masyarakat Kecamatan Giri Mulya. Hasilnya, puluhan kepala keluarga yang semula lingkungannya gelap gulita, kini terang-benderang setelah dialiri listrik PLN.
Tak sebatas itu saja, narasi-narasi keras dan lugas kerap pula disampaikannya kepada para investor pengelolaan hasil perkebunan di daerah. Memperjuangkan hak-hak petani, suara lantang kerap ia lantunkan dan akhirnya membuahkan hasil.
“Beliau (Joko, red) memang sudah familiar dikalangan masyarakat. Yang sangat kami apresiasi, dia berani menyuarakan hak-hak masyarakat,” kata Rendi, pemuda Kecamatan Giri Mulya.
Dikalangan kaum muda, Joko Thole juga aktif mendedikasikan diri. Bahkan dari inovasinya, Joko Thole kerap pula menghadirkan ivent-ivent besar. Pemuda ini pun yakin, hanya sedikit sosok krusial seperti Joko Witoyo yang ingin berbuat tanpa harus memiliki identitas kekuasaan.
“Untuk dikalangan kaum muda, beliau juga sangat dekat. Tak jarang dengan keterbatasannya, ia selalu hadir untuk menjadi wadah agar hobi kaum muda dapat tersalurkan. Salah satu bukti, agenda event motor cross yang memang rutin ia agendakan,” ujarnya.
Menariknya kendati menuai apresiasi dari berbagai kalangan. Joko Witoyo malah memberikan isyarat tetap rendah hati.
Kepada Analisjurnal.com, Politisi dan pengusaha muda ini mengaku, apa yang telah ia lakukan untuk masyarakat ini merupakan wujud kepeduliannya. Tanpa memperlihatkan ekspresi jumawa, malah Joko Witoyo menghaturkan permintaan maaf jika selama dirinya mengabdi dalam lembaga BPD, belum dapat memberikan kontribusi besar untuk masyarakat Kecamatan Giri Mulya khususnya.
“Saya hanya manusia biasa yang tak luput dari kekurangan. Namun saya berprinsip, sesuai kemampuan, saya akan senang hati mendedikasi diri untuk membantu masyarakat,” ucapnya.
Terakhir, ia pun menghaturkan terimakasih kepada Pemprov Bengkulu dalam hal ini Gubernur Rohidin Mersyah yang telah sudi berdiskusi kepada masyarakat Kecamatan Giri Mulya.
“Selagi bisa berbuat untuk masyarakat, pasti akan saya lakukan. Karena prinsip saya, mengabdikan diri untuk masyarakat tak perlu harus menyandang gelar berdasi,” tandasnya.